Ada yang berbeda pada saat Pembukaan Manasik Masal Calon Jamaah Haji
Kabupaten Banjarnegara Tahun 1433 H / 2012 M yang diselenggarakan beberapa
waktu lalu di Pendopo Dipayudha Adigraha. Khusnul Khotimah warga RT 02 RW 04
Desa Kalipelus, Kecamatan Purwonegoro, yang popular dipanggil Yu Timah di
kalangan pembeli ayam petis di Lingkungan Pemkab, menjadi satu diantara 704
Calon Jamaah Haji Kabupaten Banjarnegara yang ikut kegiatan Manasik Masal. Wabup
Drs. Hadi Supeno, M. Si., dan istri Hj. Sakinatun pun sempat memberinya ucapan
selamat, sehingga kejadian tersebut cukup menarik perhatian calon haji lainnya.
“Jaga
kesehatan, karena ibadah Haji banyak mengandalkan aktivitas fisik. Jangan
sampai niat pergi haji yang lama terpendam gagal karena tidak disiplin dalam
menjaga kesehatan” begitu pesan singkat Wabup saat menyapanya.
Menurut
Timah yang tidak tamat SD ini mengisahkan, keinginannya untuk naik haji sudah
muncul semenjak dirinya masih remaja. Meskipun
bila mengingat waktu itu, keingingannya itu sepertinya sangat sulit diwujudkan
namun dalam hati Ia tetap mewujudkan niatnya, meski entah kapan terwujud. Saat
itu, Ia juga belum punya gambaran sama sekali darimana Ia akan memulai
mewujudkan tekadnya. Apalagi
Ia yang anak kelima dari tujuh
bersaudara bukanlah berasal dari keluarga kaya.
“Yang
penting niat itu saya ugemi kuat-kuat dalam hati. Dan pada setiap kesempatan
sehabis sholat saya selalu berdoa agar Allah SWT mengabulkan niat saya ini”
katanya.
Untuk
memupuk motivasinya pergi Haji, Timah yang diserahi Ibunya untuk meneruskan
usaha keluarga jual daging ayam sejak usianya 16 tahun ini, selalu berupaya
untuk silaturahmi dengan tetangga atau kenalannya yang hendak pergi haji dan
setelah pulang haji.
“Setiap
kali saya meminum air zam-zam oleh-oleh dari pulang haji, perasaan kerinduan
yang besar untuk bisa berziarah ke tanah suci selalu mampu membuat air mata ini
menetes…Ya Allah kapan waktu bagi hamba tiba…” katanya lirih mengingat saat itu.
Pada
bulan November tahun 1998., setelah meminta ijin pada suami, Timah mewujudkan impiannya
untuk naik Haji dengan menabung ONH di salah satu Bank ternama. Sebetulnya,
saat mengutarakan keinginan untuk pergi haji Timah berharap dapat pergi dengan
suami, namun dengan alasan belum ada panggilan suami mengijinkannya untuk pergi
dahulu.
Dan
semenjak itu, setiap bulan Ia tidak pernah alpa untuk menyisihkan sebagian
rejekinya dari menjual daging ayam petis keliling.
“Setiap
bulan saya menyisihkan hasil usaha saya dari mulai Rp 100 rb, Rp 300 ribu, atau
lebih besar dari itu. Pokoknya saya selalu berusaha menyisihkan uang tiap
bulannya untuk ditabung” katanya.
Rupanya
niatnya untuk Haji tidak bertepuk sebelah tangan, makin lama dagangan ayam
petis yang Ia bawa juga makin banyak pemesannya. Perkembangan yang
menggembirakan ini Timah sambut baik dengan menambah modal dagagannya.
Kini, setiap
hari antara pukul 05.30 sampai dengan pukul 12.00 siang, Timah berangkat menuju
kota Banjarnegara untuk menjajakan 45 bungkus daging ayam petis dagangannya.
Selain menjajakan di lingkup perkantoran, Timah menjajakan dagangannya ke
wilayah Kampung Krandegan, Perumahan Limbangan Sokanandi, Perumahan Gemuruh,
dan Kampung Kutaringin.
“Namun
tidak selalu harus begitu. Kalau sekiranya dagangan saya telah habis di
Kutaringin, atau lingkup perkantoran, ya saya tidak keliling, tapi langsung
pulang. Itu wilayah yang biasa saya jualan. Dan setiap kali juga saya gilir
mulainya. Hari ini dari Limbangan, maka esok dari tempat lain. Begitu agar
selang seling” katanya.
Timah,
Ibu satu anak ini berharap, bahwa niatnya pergi haji ke tanah suci hanya satu
yaitu mengharap Ridhlo dari Allah SWT. Menjadi hajjah yang mabrur dan
mabrururoh. “Selain itu saya ingin mendoakan agar suami tercinta juga cepat
terpanggil mengikuti jejaknya ziarah ke tanah suci. Amin” pungkasnya. (**--ebr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar